Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adat Perjodohan dalam Novel Student Hidjo

Minggu, 25 Mei 2025 11:04 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Hidjo
Iklan

Adat perjodohan ini secara tidak sadar menjadi belenggu tak kasat mata bagi seseorang.

***

Marco Kartodikromo tetapi lebih dikenal sebagai mas Marco merupakan penulis dan jurnalis Indonesia. Salah satu karya mas Marco adalah novel berjudul Student Hidjo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Student Hidjo merupakan karya sastra tahun 1918, yang mulanya diterbitkan dalam bentuk serial. Pada 1919 barulah karya ini diterbitkan menjadi sebuah buku oleh Masman dan Stronik.

Tokoh utama dalam novel ini bernama Hidjo, seorang pemuda pribumi yang lahir di Jawa. Ia digambarkan sebagai pemuda baik, sopan, pintar, dan juga penurut. Selain itu ada juga tokoh lain bernama R. A Biru, R. A Wungu, Wardoyo, Walter, dan Betje.

Dalam novel diperlihatkan Hidjo dijodohkan oleh keluarganya dengan Jeng Biroe. Hidjo yang merupakan anak penurutpun hanya bisa menerima perjodohan tersebut. Adat perjodohan ini secara tidak sadar menjadi belenggu tak kasat mata bagi seseorang. Mereka tidak berhak menolak dan memilih pasangannya sendiri. Seperti Hidjo yang sudah menerima perjodohan di umur yang baru menginjak 18 tahun dan Jeng Biroe baru 13 tahun. 

 "Kamu toh sudah mengerti, Hidjo sudah mempunyai tunangan yaitu Jeng Biroe, anaknya mbakyu Mantri polisi" (Student Hidjo, 7).

Namun perjalanan kisah perjodohan Hidjo dan Biroe kandas, karena ibunda dari Hidjo mengubah pemikirannya untuk menjodohkan Hidjo dengan orang lain, yaitu R.A Wungu. Ibu Hidjo diceritakan langsung mengambil keputusan untuk menjodohkan R.A Wungu dengan Hidjo, dan Biroe dengan Wardojo, yaitu kakak dari R.A Wungu. 

"Seandainya Raden Ajeng Woengoe kita jadikan istri Hidjo, apakah Kanda sepakat?" (Student Hidjo, 109).

Pada akhirnya Hidjo menikah dengan R.A Woengo, dan Biroe dengan Wardojo. Bisa kita lihat, bahwa zaman dahulu, sistem atau adat perjodohan ini sangatlah kental. Anak-anak hanya tinggal menunggu titah orang tua yang menyatakan hendak dinikahkan dengan siapa. Perjodohan ini kerap kali terjadi di keluarga yang cukup berada. Bahkan sampai sekarang kasus perjodohan masih ada. Kita bisa melihat bagaimana proses perjodohan terjadi di dalam sebuah karya sastra lama. Kisah perjodohan inilah yang menjadikan salah satu unsur menarik dalam novel ini.

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Vika Az Zahra

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua